Surabaya. Spektrum-nasional.com || Silaturahmi bisa menjadi renungan untuk terus menjalin tali persaudaraan kepada sesama manusia. Dengan silaturahmi, rasa persaudaraan dan saling memiliki akan lebih terbangun.
Hal inilah yang dilakukan oleh kedua putra daerah dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yakni Drs. Mikdon Henki Tanaem yang diketahui mempunyai jabatan sebagai Ketua Umum (Ketum) Organisasi Masyarakat (Ormas) Satu Darah Flobamora Jawa Timur (SDF Jatim) dan Ketua Persatuan Tinju Amatir (Pertina) Jatim. Sedangkan Yerim Yos Fallo adalah Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) di Kabupaten TTS.
Keduanya berbincang santai tentang masa depan dan hidup sebagai anak perantauan. Setiap orang tentunya memiliki cita-cita, bukan? Ya. Begitupun dengan kedua putra dari TTS ini. Pada usia mereka yang masih terbilang muda mereka telah memiliki banyak pengalaman hidup yang pantas diacungi jempol. Mereka tumbuh sebagai pemimpin yang kritis dan cerdas, serta menyukai tantangan hidup mandiri dan berjiwa sosial tinggi.
Menurut Yerim, Mikdon Henki Tanaem atau yang akrab dipanggil Bung Nedy adalah salah satu tokoh muda TTS yang berhasil diperantauan.
"Bung Nedy adalah salah satu tokoh yang sukses di tanah rantau dan kita sebagai adik-adik juga butuh diskusi dan motivasi bagaimana bertahan hidup dirantau sampai menjadi pribadi yang sukses," kata Yerim di Finest Beans Coffee Surabaya, Jumat (24/2).
Yerim menambahkan, silaturahmi ini menjadi kewajiban sebagai kaka adik yang berasal dari satu tanah TTS.
"Sudah menjadi kewajiban sebagai anak asli dari Kabupaten TTS yang memiliki harapan dan tujuan yang sama bagaimana menyatukan konsep pemikiran untuk Kabupaten TTS," ungkap Yerim.
Selain itu keduanya juga asik berdiskusi tentang gagasan dan ide kerja sosial untuk masa depan masyarakat TTS.
"Selebihnya ya kami bertukar pikiran dan bercerita tentang konsep dan Ide-Ide tentang kerja-kerja sosial kemasyarakatan khususnya untuk masyarakat kita di kampung Kabupaten TTS," tutur Yerim.
Hal yang sama juga disampikan Bung Nedy ditengah diskusi santai. Ia mengatakan, pertemuan ini merupakan wujud silaturahmi persaudaraan untuk memotivasi bagaimana perjuangan menjadi orang yang berguna dan berhasil.
"Kita harus konsisten dan punya tekad yang tinggi, dan memiliki keinginan untuk terus belajar dari waktu ke waktu. Perkembangan zaman yang begitu cepat menjadi landasan utama yang wajib diperhatikan. Banyak ilmu pengetahuan yang perlu kita pelajari lebih jauh lagi dari sekedar kesuksesan materi," jelas Bung Nedy.
Bung Nedy berharap, konsep dan ide yang dibangun ini semoga suatu saat berguna untuk masa depan masyarakat TTS.
"Rasanya tidak lengkap hidup saya jika hanya sukses di negeri orang. Sementara pembangunan di kampung halaman sendiri saat ini masih butuh perjuangan yang jauh lebih baik lagi," ucap Bung Nedy.
Dilaporkan oleh: Maksimus L.
Iqbal Salim (47), korban pemalsuan dokumen kependudukan oleh Dinas Kependudukan Kabupaten Sukabumi, mau berikan beasiswa kuliah putrinya, diancam di Polisikan oleh mantan ibu mertuanya. (Sabtu/9/8/2025)
Jakarta, Spektrum-nasional.com ||-Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menjatuhkan sanksi kepada Google senilai Rp 202,5 miliar