Kota Kupang. Spektrum-nasional.com || Petrus Eriah, Mahasiswa asal Universitas Nusa Cendana (Undana), Program Studi (Prodi) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), terpilih sebagai Duta Literasi Indonesia, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Minggu, (28/05/2023).
Hal tersebut disampaikan Petrus ketika dihubungi wartawan melalui WhatsApp pada Senin, (30/05/2023) malam, bahwa dirinya sangat bersyukur dan juga berterimakasih kepada semua yang telah mendukungnya. "Terima kasih banyak atas semua dukungan dan doanya sehingga sehingga saya bisa terpilih sebagai Duta Literasi Pendidikan Indonesia, mewakili Provinsi NTT. Sebagai Insan yang beriman patut kita syukur atas semua kebaikannya," ungkap Petrus.
Lanjut, Mahasiswa Prodi PPKN itu menjelaskan bahwa sebagai seorang Duta Literasi Pendidikan Indonesia khususnya di NTT, dan juga adalah Putra/putri terpilih bangsa yang nantinya berperan sebagai inisiator, kolaborator, dan motivator dalam perwujudan pendidikan di seluruh jenjang pendidikan.
"Perwakilan yang dipilih harus bertanggung jawab terhadap perencanaan program-program kreatif, inovatif, dan bertugas menjalankan kampanye untuk memajukan pendidikan, peningkatan mutu dan memberikan Literasi Pendidikan terbaik, membawa dampak positif di Dunia Pendidikan yang ada di Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat. Serta menjalin kerjasama dengan berbagai lini ,baik dari instansi pemerintahan seperti Kementerian, Dinas dan semua lini terkait, baik itu berdialog/berdiskusi dengan DPR/DPRD, ahli-ahli terkait untuk menjalin kerjasama, kolaborasi dalam membantu perwujudan peningkatan kualitas pembelajaran dan relevansi pendidikan di seluruh jenjang pendidikan," jelasnya.
Lanjutnya Petrus menyampaikan bahwa "Perlu adanya penguatan karakter peserta didik, untuk kemajuan dan pelestarian Pendidikan, bahasa dan kebudayaan. Sehingga para generasi muda dapat membantu dalam mewujudkan indonesia emas 2045 dan membantu mendukung gerakan pemerintah dalam mewujudkan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif secara konkret, agar pendidikan di Indonesia unggul, berkualitas, berkarakter, dan meningkatnya kualitas kesehatan mental, serta menjadi pioneer pendidikan terbaik di dunia dan dapat menunjang peningkatan perwujudan kesejahteraan psikologis masyarakat indonesia," ujar Petrus.
Petrus juga berpesan kepada Generasi Muda bahwa "Seharusnya kita memiliki rasa kepedulian terhadap masalah-maslah yang dihadapi saat ini, baik itu di lingkungan masyarakat maupun dilingkungan pendidikan. Untuk itu jadilah pemuda yang memiliki jiwa yang kuat dan mampu menggerakkan dengan semua potensi yang kita miliki, dan tetap semangat dengan semua kesempatan yang kita dapat," pungkasnya.
Petrus juga berharap, Pertama, Menjalin kerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi, Dinas Pendidikan, dan semua lini, untuk menjalin kolaborasi dalam peningkatan mutu pendidikan dan memberikan literasi pendidikan terbaik melalui program-program kreatif dan inovatif. Kedua, Melakukan edukasi kepada masyarakat secara langsung maupun tidak langsung tentang Literasi Pendidikan dan masalah-masalah pendidikan yang berkembang dimasyarakat. Sehingga masyarakat mendapatkan informasi dan pengetahuan terbaik tentang dunia pendidikan, terkhususnya informasi beasiswa, peningkatan hard skill dan softskill, dll. Ketiga, Memberikan sosialisasi, motivasi, dan meningkatkan serta mendorong kegiatan belajar dalam dunia pendidikan. Empat, Memberikan motivasi dan inspirasi kepada masyarakat terhadap pemerintah dalam mendukung perwujudan pendidikan berkualitas bagi masyarakat indonesia. (*SN/Kans**)
Assue. spektrum-nasional.com || Dalam rangka mendukung transformasi pendidikan berbasis teknologi, SMP Negeri 1 Assue turut ambil bagian dalam kegiatan AI (Artificial Intelligence) yang dilaksanakan sebagai bagian dari program besar bertajuk “Mappi A
Pelatihan Digital dan Diversifikasi Produk Kopi Tingkatkan Kapasitas Perempuan Petani di Kampung Palintang
Data yang dihimpun media bahwa telah terjadi ancaman kepada orang tua siswa, untuk mengurus damai dan membayar uang kepada mereka, baik itu dari keluarga maupun dari organisasi-organisasi anti Korupsi. Salah satu yang didapati oleh media bahwa okn