Di sebuah desa kecil, yang indah dan sejuk hiduplah seorang pria tua yang dalam keseharian hidupnya bekerja sebagai petani. Pria tua tersebut adalah seorang yang miskin. Pada suatu hari, tanpa sengaja petani itu menemukan sebuah "mata air ajaib". Mata air itu mampu mengeluarkan serbuk-serbuk emas.
Serbuk emas yang bersumber dari mata air itu bisa merubah hidup si petani menjadi milyarder, seberapapun yang diinginkannya. Sebab kucuran serbuk emas itu baru akan berhenti jika si petani itu mengucapkan kata "cukup".
Seketika si petani terperangah melihat serbuk emas berjatuhan di depan matanya. Diambilnya beberapa wadah untuk menampung serbuk-serbuk emas itu. Setelah semua wadah telah dipenuhi oleh serbuk emas, dibawanya ke gubuk mungil yang terletak di tengah-tengah sawahnya untuk disimpan.
Kucuran serbuk emas terus mencuat dari sumber mata air itu. Sementara si petani berusaha untuk mengisi semua karung goni yang telah disediakannya. Bahkan seisi rumahnya sudah ia penuhi dengan serbuk emas.
Masih kurang..,
Si petani mencoba untuk menggali sebuah lubang besar untuk menyimpan serpihan-serpihan emas yang sudah diperolehnya.
Belum cukup..,
Dirinya membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya, Si petani mati karena tertimbun oleh serpihan emas yang keluar dari mata air tersebut.
Ya, Si petani itu mati karena tertimbun ketamakannya sendiri. Dia mati karena tak bisa membendung keserakahannya. Dia mati karena tidak pernah berkata, "cukup".
Kata yang paling sulit diucapkan oleh semua manusia adalah kata "Cukup".
Kapan kita bisa berkata cukup???
* Hampir semua pegawai merasa bahwa gaji/upah mereka belum sepadan dengan kerja keras mereka,
** Para pengusaha selalu saja beranggapan bahwa pendapatan mereka masih dibawah target,
*** Istri/Pacar/tunangan selalu mengatakan bahwa pasangan mereka kurang perhatian,
**** Suami/kaum adam selalu beranggapan bahwa istri/pasangan mereka kurang perhatian,
KAPAN KITA BISA BERKATA CUKUP?
CUKUP bukan soal berapa jumlah atau kuantitas yang diperoleh,
"Cukup itu berbicara soal kepuasan hati"
Bukan soal kuantitas yang selalu diperoleh setiap saat.
Kata "cukup" hanya bisa diucapkan oleh orang yang selalu bersyukur.
Kata "cukup" hanya bisa dikumandangkan oleh orang yang rendah hati.
Tak perlu takut untuk mengucapkan kata "cukup".
Kita berkata "cukup" bukan berarti kita berhenti untuk berusaha, berkarya dan berjuang.
PESAN MORAL:
Belajarlah untuk men-CUKUP-kan diri kita dengan apa yang kita miliki saat ini, dengan apa yang kita nikmati selama ini. Sebab disaat kita mensyukuri apa yang ada maka hidup kita akan dihantui rasa BAHAGIA yang tak kunjung usai. Tetaplah bersyukur dalam suka maupun duka. Sebab, berkat selalu ada bagi orang yang percaya.
The Illustration Of Life Time.
Rilis Lebih dari 14 Single, Zahra Zee Siap Jadi Ikon Lagu Anak Indonesia
Vanya Wijaya Rilis 6 Lagu Inspiratif Lewat Mini Album "Pejuang Tangguh"
Kenneth Trevi Melampaui Batas Disleksia, Mewujudkan Mimpi Jadi Penyanyi Profesional