HALMAHERA UTARA, spektrum-nasional.com ||Rumah adat ke-4 di lingkar t ambang yang dibangun dengan 100 persen bantuan Presdir PT. Nusa halmahera Minerals Hi. Robert, mdiresmikan oleh Fanyira kesultanan Ternate yang mewakili sultan Ternate.
Rumah adat Towiliko kao merupakan rumah adat ke -4 dari 4 suku di lingkar tambang Halmahera Utara (Halut) Provinsi Maluku Utara di lingkup kesultanan Ternate.
Hal ini diungkap asisten 3 bupati Halut, Yudhihart Noya, S.Si, MH saat memberikan sambutan mewakili Bupati Frans Maneri di rumah adat towiliko Kecamatan Kao, selasa (20/12/2022)
"Rumah adat yang akan diresmikan ini merupakan rumah adat ke -4 yang di bangun atas bantuan Presdir NHM," ungkapnya
Pada kesempatan itu, Asisten 3 itu mewakili Pemda Halut memberikan apresiasi pada orang nomor 1 NHM atas perhatiannya terhadap adat seatora yang ada di lingkup Halut.
"Mewakili Pemda saya memberikan apresiasi kepada presdir NHM karena baru kali ini ada pimpinan perusahaan yang begitu perhatiannya kepada masyarakat sekitar Perusahaan," ujarnya
Terpisah, Masi di tempat yang sama, Fanyira kesultanan ternate saat memberikan sambutan, dirinya mengajak seluruh masyarakat adat Towiliko agar menjaga kelestarian adat dan menjaga rumah adat yang telah di bangun oleh Presdir NHM.
"Mari kita lestarikan adat karena adat dapat membuat kita jadi beradab, jang jagalah rumah adat ini sebagai rumah tempat kita bersatu," pintanya
Selain itu, Tania Zeppy L.S mewakili Presdir PT. NHM, Hi. Robert Mengajak masyarakat untuk selalu menjaga kelestarian adat.
"Semoga bantuan yang telah diberikan dapat membantu 4 adat/suku di lingkar tambang sehingga menjadikan adat sebagai wadah persatuan antara warga," ujar Tania pada detikindonesia.co.id usai menghadiri peresmian (**/red/tim.
Editor : Tim Media
Kontributir : Andy
Ritual adat tersebut diantaranya adalah Nasaeba Banu, Talas, Kio yang dalam Bahasa adatnya bisa diartikan dengan laranan untuk masuk pada sebuah kawasan hutan yang dilindungi oleh leluhur.
Jacques Etienne Arago seorang Seniman dan Pelancong Perancis yang mengunjungi Kupang pada tahun 1818. Dalam bukunya yang berjudul "A Narrative voyage round the world" yang dipublikasikan di Eropa dan Amerika pada tahun 1823. Kini buku ini dicetak ol